C.A.R.I

keprihatinanku

Sangat memprihatinkan,itulah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan bangsa ini saat ini. Bencana silih datang berganti,seolah tiada henti. Dimulai dari bencana alam tsunami yang memporak-porandakan pulau Sumatra bagian utara,hingga kini bencana lumpur lapindo dan iso global warming yang masih hangat-hangatnya dibicarakan oleh media massa,baik elektonik maupun surat kabar.
Ibu pertiwi tak hanya bersedih,tapi mungkin sudah menangis darah melihat kita dalam keadaan seperti ini. Apalagi bangsa ini juga mengalami bencana lainnya,yaitu krisis moral dan nurani. Betapa tidak! Coba anda lihat di media massa,pasti ada berita pencurian,pembunuhan,korupsi,perusakan lingkungan,dll.
Maka tak heran apabila di atas tanah kita ini banyak timbul banyak bencana yang sebenarnya akibat ulah kita sendiri. Sadar atau tidak,kita sendiri lah yang melakukannya sehingga kita jugalah yang menanggung akibatnya. Tapi mungkin tak hanya kita yang menanggung dampaknya tetapi juga anak cucu kita kelak. Kita seharusnya bersedih karena mewariskan bencana,musibah dan kerusakan alam kita ini kepada penerus kita.
Kita seharusnya sudah instropeksi diri kita,bertanya pada diri kita,apa yang salah dengan diri kita dan bangsa kita ini. Padahal dulu bangsa ini terkenal akan Negara maritime dan agrarianya. Tanah yang kita milikipun sangat subur,bahkan katanya tanah surga yang tongkat dan batupun bisa jadi tanaman. Tapi seolah itu semua kini sirna.
Mungkin juga para pejuang negeri ini menangis,melihat pengorbanan yang telah mereka lakukan dulu untuk merebut negeri ini dari penjajah menjadi seperti sekarang ini. Penuh derita,kemiskinan,kelaparan,kebodohan. Bagaimanakah kita seharusnya bertindak untuk menanggulangi semua ini??

No comments: